Title : Will u go out with me??!!
Genre : Romance
Cast : Icha (OC)
Niel (Teen Top)
Changjo, L.Joe, Ricky, Chunji, CAP (Teen Top)
Park Yoo Ra (OC)
Nicole (KARA)
Nam Joo (A Pink)
-----------------------------**Author Note**---------------------------------
Mianhae kalo banyak typo... Btw ini FF direquest sama seorang teman yang mau buat kejutan untuk seorang teman yang lain. Jadi ini critanya surprise gitu deh kekeke~~~...
So.. Happy Reading all
---------------------------------------------------------------------------------
**Prologue**
“AHHHHH!!!!”
Teriak seorang yeoja cantik yang
kehilangan keseimbangan
Belum
sempat punggungnya bersentuhan dengan lantai, dengan sigap namja gagah dengan wajah yang kecil menangkap pinggang yeoja itu
Masih
dengan ekspresi kaget, yeoja itu
memeluk leher namja yang telah
menyelamatkannya erat. Saat menyadari posisinya yang tak bersentuhan dengan
lantai, yeoja itu melihat mata namja yang tengah melihat kearahnya
juga. Dengan semilir angin yang menerbangkan helaian rambut mereka, menyembul tulisan
‘To Be Continued’ dilayar kaca.
“Aigoo, romantisnya. Aku tidak bisa membayangkan
bila aku jadi yeoja itu. Kalau sampai
kejadian itu terjadi padaku, pasti aku langsung jatuh cinta pada pandangan
pertama dengan namja itu” Kata
seorang yeoja sambil memeluk guling
berwarna biru
“Babongie!! Apa yang kupikirkan?!” Kali
ini yeoja itu memukul kepalanya
sendiri mencoba menghentikan virus drama Korea yang telah lama menjangkit dalam
kehidupannya
Yeoja
itu adalah Icha, seorang yeoja yang
berasal dari Indonesia tapi harus tinggal di Korea karena tuntutan pekerjaan
ayahnya. Sudah hampir 5 tahun Icha tinggal di Korea, bahkan diapun kuliah di
Seoul University.
***
[Icha
POV]
Aku
langsung menyambar sepatu yang berada pada posisi paling atas di rak. Saat
kulangkahkan kakiku menjauhi pekarangan rumah, terasa tidak nyaman kukenakan
sepatu ini. Tapi aku tidak memperdulikannya karena aku tidak punya waktu lagi
bila harus menukar sepatu yang kukenakan dengan yang lain. Karena menonton
drama korea semalam, aku harus membayarnya dengan bangun kesiangan, padahal
hari ini aku harus meminjam novel limited
yang akan dikembalikan oleh peminjam sebelumnya.
“Annyeonghaseyeo” Ujarku kepada penjaga
perpustakan saat memasuki perpustakaan Seoul University
Aku
berjalan cepat menuju rak novel, dan berbinar melihat cover novel yang sangat
ingin kupinjam sejak bulan lalu itu. Tapi masalahnya sekarang adalah aku harus
mencari tangga karena novel itu berada pada rak yang paling atas.
“Harus
kudapatkan novel itu” Kataku pada diri sendiri saat menaiki tangga
“Kudapatkan
juga” Kataku bersemangat sambil memegang novel itu
Kuturuni
tangga perlahan dengan tangan kanan memegang novel dan tangan kiri memegang
gagang tangga. Kurasakan kakiku keluar dari sepatu saat menuruni tangga karena
sepatu yang kebesaran, kugoyangkan sepatu itu untuk menempelkannya kekakiku
kembali tapi itu membuat keseimbanganku terganggu. Alhasil tangga yang
kutumpangi untuk mengambil novel bergoyang dan membuat tubuhku melayang untuk
menyambut lantai perpustakaan.
“Ahhh”
Kupejamkan mata saat mengetahui bahwa punggung tercintaku harus berciuman
dengan lantai
BRAAKK..
terdengar bunyi tangga yang jatuh tepat disampingku. Aku merasakan kejanggalan,
bukankah kalau tangga itu terjatuh akupun akan ikut terjatuh tapi aku tidak
merasakan sakit sama sekali.
Kubuka
perlahan mataku dan mendapati seraut wajah manis dengan mata indah dan bibir
yang begitu menggoda tengah melihat kearahku. Rambutnya yang lumayan panjang
menutupi sebagian matanya, tapi tak menyangkal kemanisan yang terpancar dari wajah
namja itu. Tatapan matanya yang bagai
pengguyur air saat kemarau itu membuatku tak ingin mengalihkan pandangan, untuk
berkedippun rasanya tak rela.
Saat
kesadaran kami kembali dari lamunan masing-masing. Kutegakkan tubuh dan
membungkuk kearahnya.
“Gamsahamnida” Ucapku kearah namja yang telah menolongku
Namja
itu mengangguk “N-Ne” Serunya terbata
“Aigoo.. Kenapa aku jadi berdebar seperti
ini?!” Seruku memegang dada saat namja
itu pergi meninggalkanku seorang diri didalam perpustakaan dengan tangga yang
masih tergeletak tak bernyawa.
***
Aku
berjalan keluar kampus sambil memegang novel dan tetap merasakan debaran dadaku
yang tak ingin berhenti. Dengan tertunduk kubayangkan lagi kejadian
diperpustakaan yang membuat dada ini serasa ingin meledak. Namja dengan wajah canggung yang telah menyelamatkanku.
“Sepertinya
aku familiar dengan wajah itu, tapi dimana aku pernah melihatnya?!” Ujarku
masih dengan tertunduk
Masih
dengan pikiran mengawang tentang namja
itu, bahuku disenggol seseorang sehingga membuat novel yang kupegang terjatuh.
Saat tubuhku ingin mengambil buku itu, gerakan tangan seseorang lebih cepat
mengambil buku yang tergeletak tepat 1 meter didepan kakiku.
“Yogi’ Ujar seorang yeoja dengan senyum
manis
“Ne, gamsahamnida” Aku membungkuk dan
hendak mengambilnya tapi saat tanganku menyentuh novel itu, yeoja itu menarik novel itu kearahnya kembali dan membaca
sinopsis dicover belakang.
“Apakah
ini edisi khusus, story love-nya
Susenku?!” Lanjut Yeoja itu
“Ne, itu adalah novel limited yang hanya ada 100 buah di
Korea. Kau mengetahuinya?” Tanyaku melihat yeoja
yang familiar dipengelihatannku
“Geure, aku suka sekali membaca novel. Oh no, I mean I loved it. Kau temukan
dimana novel ini?” Tanya yeoja yang
tak kuketahui namanya itu
“Aku
baru saja meminjamnya diperpustakaan, apa kau ingin meminjamnya juga? Bila aku
sudah selesai membaca, kau bisa meminjamnya” Senyumku
“Jjinjja?!” Tanya yeoja itu dengan ekspresi gembira dan menyerahkan novel kearahku
“Tentu
saja” Sahutku mengangguk sambil menerima novel itu
“Aku
sering melihatmu tapi aku tak tahu namamu. Yoo Ra-imnida” Yeoja yang
bernama Yoo Ra itu membungkuk kearahku
“Joneun Icha-imnida, aku juga sering melihatmu. Tapi kita beda fakultas jadi
tidak saling mengenal. Bangapseumnida”
Aku balas membungkuk
“I-cha?!
Ya~ kau sepertinya bukan orang korea”
Yoo Ra mengulang namaku
Aku
mengangguk dan menceritakan identitasku kepadanya. Ternyata dia seorang yeoja yang sangat menyenangkan dan
kamipun mempunyai kesamaan yaitu sama-sama suka membaca novel. Sepertinya kami
akan jadi partner yang baik.
***
[Author
POV]
Icha
yang mengenakan pakaian putih dengan tali berwarna coklat yang melilit
pinggangnya tengah memperhatikan sekeliling dengan seksama. Sesekali dia
berjalan ketengah dan melerai kedua mahasiswa yang tengah berlatih.
Iya,
dia adalah wakil ketua dari klub Karate di Seoul Univesity, walaupun dia
sebentar lagi akan lulus tapi posisi itu tetap dipercayakan padanya dan sampai
batas waktu yang tidak ditentukan untuk menempati posisi itu. Dan setiap
minggu, Icha harus kembali ke kampus untuk melaksanakan tugasnya, yaitu melatih
teman-teman yang lain karate.
“Sunbaenim, aku izin kekantin sebentar”
Cetus Icha pada sosok disampingnya sambil memegang perut
“Apa
kau belum makan eoh?! Kebiasaan. Ne palli” Seru orang itu
“Ne gomawoyeo sunbaenim” Senyum Icha
bergegas meninggalkan ruang latihan
Dikantin...
Saat
Icha tengah menunggu pesanannya datang, tiba-tiba tangan seseorang memukul
bahunya.
“OMO, kau mengagetkanku saja Yoo Ra-ya” Gerutu Icha
“Mianhae” Seringai Yoo Ra
“Jadi
apa kau sudah selesai membaca novel itu?” Tanya Yoo Ra mengaduk minumannya
setelah Icha mendapatkan makanan dan duduk dibangku kantin
“Belum,
apa kau sangat ingin membacanya?” Tanya Icha menyuapkan makanan kedalam
mulutnya
“Ne, setelah melihatnya kemarin aku jadi
selalu terbayang dengan novel itu” Terlihat Yoo Ra memegang perutnya
“Aku
harus kekamar mandi sebentar” Lanjut Yoo Ra beranjak pergi
Dreettt..
dreeettt... dreeetttt.. Handphone yang tergeletak dimeja terlihat bergetar.
Dengan rasa penasaran Icha mengambil handphone Yoo Ra yang tertinggal, tanpa
membukanya Icha melihat wallpaper
yang terpampang dilayar.
“ChangRa?!”
Gumam Icha membaca tulisan yang ada di layar handphone Yoo Ra
“Namja ini sepertinya aku kenal” Lanjut
Icha melihat wallpaper yang muncul di
layar handphone
Disaat
bersamaan, LCD TV yang berada pada dinding kampus menampilkan MV dari Boy Band
yang beranggotakan 6 orang namja.
“Call me call me girl... call me na gimago
naege... Be Ma Girl, would you be ma girl...” Terdengar sepenggal lirik
lagu itu
“Aigoo.. namja itu? Teen Top” seru Icha
melihat MV Be Ma Girl yang menampilkan Niel
“Namja itu” Tunjuk Icha ke handphone Yoo
Ra
“Wae? Kenapa dengan wajahmu?” Tanya Yoo
Ra yang telah kembali dari toilet
“Eopseo, hanya saja tadi handphone-mu
berbunyi, ada telepon dari seseorang yang bernama ChangRa dan wallpaper yang keluar namja itu” Tunjuk
Icha pada layar LCD yang tengah menampilkan wajah Changjo
“Guereseo?!” Tanya Yoo Ra melihat
handphonenya
“Apa
kau sangat menyukai Teen Top? Sehingga memasang wallpapernya” Selidik Icha penasaran
“Menyukai
Teen Top?! anak-anak menyebalkan itu?! Andwaeyeo!!!.
Wallpaper itu juga bukan aku yang menyettingnya tapi ada namja babo yang menyuruhku untuk mengunakan
wallpaper itu” Refleks Yoo Ra
“Teen
Top menyebalkan?! Bagaimana kau bisa tahu?” tanya Icha
“hehe”
Kekeh Yoo Ra sambil mengetik dihandphonenya tanpa menjawab pertanyaan Icha
“Yoo
Ra-ya, kau tahu siapa nama namja itu?” Tunjuk Icha pasa LCD yang
menampilkan wajah Niel
“Ne, Niel-ah wae?” Tanya Yoo Ra bingung
“Niel-ah oh arraseo. Yang menjadi wallpapermu?”
Tanya Icha kembali
“Changjo-ya, wae
kau menanyakan mereka? Apa kau menyukai salah satu dari mereka?” Tanya Yoo Ra
tak mengerti
“Eh?!
Eeopseo” Senyum Icha malu
Saat
mereka melanjutkan makan yang tertunda. Icha membalikkan pikirannya pada
kejadian kemarin siang diperpustakaan. Pada seorang namja berwajah canggung yang telah menyelamatkannya. Seorang namja
yang ternyata merupakan salah satu
anggota boy band terkenal di Korea.
“Jadi,
namja itu bernama Niel. Aigooo kenapa dadaku kembali berdebar”
Batin Icha
***
Icha
duduk dilantai dan bersandar pada dinding perpustakaan yang dingin, menyusuri
setiap kata yang tergeletak dikertas berwarna putih dan membalikkan setiap
lembaran dengan perlahan. Wajahnya terangkat, saat seseorang menganggu konsentrasinya
dengan berjalan sangat cepat tepat dihadapannya.
“Ya~ bisakah kau jalan perlahan eoh?! Kau tak melihat ada seseorang yang
tengah membaca” Icha bangkit dan melihat punggung namja yang menganggunya membaca
“Oh,
jeosonghamnida” Seru namja itu yang membuat Icha terdiam
setelah membalikkan badan
“Neo” Seru Icha setelah melihat wajah namja itu
Namja
itu membungkuk dan tersenyum canggung
“Oh,
jeosonghamnida. Aku tak bermaksud”
ujar Icha bersemu
“Gwe-gwenchanayeo” Namja itu membungkuk kembali dengan ekspresi gugup yang sangat
jelas
“Gamsahamnida” Ujar Icha
Namja
itu terlihat bingung “Gamsahamnida
mworagoyeo?”
“Karena
kau telah menyelamatkanku, kemarin” Ujar Icha tersenyum
“Cheomaneyeo” Ujar namja itu singkat
“Apa
yang kau lakukan disini Niel-ah?’
Tanya Icha yang mengingat nama yang diberitahukan Yoo Ra
“Kau
mengenalku?” Ujar Niel terlihat sangat terkejut
“Ne, bagaimana aku tak mengenalmu?!
Seorang hallyu star” Senyum Icha
manis
“Jadi
apa yang sedang kau lakukan disini? Kurasa seorang idol tidak suka membaca” Lanjut Icha
“Aku
tengah menunggu dongsaeng yang kuliah
disini tapi tiba-tiba kerumunan yeoja
mendekat dan mengejarku” Niel tertunduk
“Oh
sekarang aku mengerti mengapa kau berjalan sangat cepat seperti itu” Icha
melihat Niel
Niel
hanya menggangguk
“Sepertinya
mereka masih mengejarmu, kau ingin tetap disini?” Tanya Icha melihat kearah
jendela
“Ne, kalau aku keluar sekarang pasti aku
kembali takkan utuh” Niel ikut melihat jendela
“Apa
maksudmu?!” Senyum Icha, “Dan kau bisa menunggu disini denganku” Sahut Icha
Niel
melihat Icha dan mengangguk malu
“Namamu
siapa?” Niel memberanikan diri
“Icha-imnida” Senyum Icha
“Bangapseumnida” Niel membalas dengan
tersenyum sangat manis
Icha
mengepalkan tangannya sambil terus memandang wajah namja manis yang tengah berada dihadapannya itu. Dengan dada yang
terus berdebar tak tentu frekuensinya, Icha meminta Niel untuk menunggu
kerumunan yeoja itu menjauh dengan
membaca buku bersamanya. Dari perkataannya yang menunjukkan kesopanan, Icha
yakin bahwa dia seorang yang amat baik, tapi dari cara kegugupan yang terlontar
membuatnya geli bahkan Niel tak sekalipun melihat mata Icha saat berbicara. Dan
mungkin itu yang membuat Icha lebih menaruh hati pada sosok Niel, pada sosok
Ahn Daniel.
Ternyata
cinta pada pandangan pertama itu memang ada, dan Icha-lah pembuktian kebenaran
itu.
***
“Ternyata
kau wakil klub karate? Wow daebak”
Ujar Niel mengaduk minumannya dikantin
setelah langit menjadi gelap
“Ne, seorang yeoja tak harus kalah dengan namja
kan?!” Icha membeberkan
“Setelah
seharian kita mengobrol kenapa wajahmu masih terlihat canggung eoh Niel-ah?” Tanya Icha melihat Niel yang masuk merunduk
“Aku
hanya tak biasa berbicara dengan yeoja”
Ujar Niel
“Geotjimal” Icha memukul bahu Niel sambil
tertawa
“Jeongmal” Niel meyakinkan
“Berarti
kau tak mempunyai seorang yeojachingu
sampai sekarang?” Tanya Icha
Niel
mengangguk sedang Icha tersenyum kecil mengandung arti kearah Niel
“Wae kau melihatku seperti itu?”
“Aniyo, aku hanya tidak percaya. Wajahmu
menunjukkan keplayboyan” Icha
tersenyum
“Ani” Ujar Niel cepat
Icha
hanya tertawa mendapat respon cepat yang keluar dari mulut Niel. Sebenarnya,
itu adalah sebuah informasi yang sangat menguntungkan untuknya. Niel yang belum
pernah memiliki yeojachingu dan
bahkan belum pernah berpengalaman soal itu. Apakah ini sebuah pertanda
untuknya?!
***
Beberapa
hari kemudian. Setelah beberapa hari berbincang dengan Niel karena kebetulan
yang sangat mengasyikkan membuat Icha berkeyakinan bahwa dia memang menyukai
Niel, sejak pertama kali bertemu. Love at
Library, ah itu konyol tapi begitu menggemaskan sehingga membuat hati Icha
serasa tergelitik walau tak ada tangan yang menggelitik.
[Icha
POV]
Aku
berjalan kearah apartement yang
menjulang dikawasan Seoul setelah mendapat SMS dari seorang teman yang
mempunyai hobi yang sama denganku, yaitu membaca novel. Ya.. Aku sekarang
tengah menuju lantai apartement Yoo
Ra, karena janjiku meminjamkan novel yang kupinjam juga dari perpustakaan.
Setelah mendapat alamat yang diberitahukan Yoo Ra lewat SMS, aku segera munuju apartement itu.
TING..
Pintu
lift terbuka dan aku bergegas keluar dan menuju kamar apartement Yoo Ra,tapi langkahku terhenti saat melihat pemandangan yang
mengejutkan tengah terjadi didepan bola mataku. Yoo Ra tengah bercengkrama
akrab dengan namja yang mengambil
hatiku saat pertama kali bertemu. Mereka terlihat dekat, bahkan Niel terlihat
tengah mencubit pipi Yoo Ra yang memang terlihat lebih lembut dari pipiku.
“Noona, kau jangan seperti itu eoh?! Kau harus lebih seperti yeoja” Ujar Niel mencubit kedua pipi Yoo
Ra
“Memang
aku tidak seperti yeoja eoh?!” Yoo Ra
melepaskan tangan Niel dari pipinya
“Memang
kau seorang yeoja? Kau itu seorang ahjumma” Ujar Niel nakal menjauh beberapa
centi
“Babongie~ kau benar-benar ingin mati”
Yoo Ra memukul kepala Niel
“Bila
aku mati ditanganmu, aku sungguh rela. Itu akan sangat menyenangkan, berikan
tanganmu noona, biarkan dia
mengoyak-oyak tubuhku. Kajja kemarikan” Ujar Niel mengambil tangan Yoo Ra
“Kau
sungguh memuakkan” Yoo Ra mendengus
Niel
hanya terkekeh mendapat perlawanan dari Yoo Ra
“Icha-ya” Ujar Yoo Ra kaget saat memalingkan
wajahnya kearah lift
“Ne, aku hanya ingin memberikan ini” Aku
berjalan kearah Yoo Ra dan Niel sambil menyodorkan novel yang ingin dipinjam
Yoo Ra
“Oh
ne, gomawoyeo Icha-ya” Yoo Ra mengambil novel itu dan
tersenyum
“Annyeonghaseyeo” Kubungkukan tubuh
kearah Niel yang terlihat terkejut akan kedatanganku
“Apa
kau merasa aku penganggu Niel-ah?”
batinku bertanya saat melihat ekspresi Niel yang seakan menunjukkan
ketidaksukaan
“Aku
hanya ingin menyerahkan itu. Annyeong”
Aku berjalan menuju lift karena pandangan Niel yang seperti menyudutkan dan
menyuruhku untuk pergi secepatnya dari sini
“Icha-ya, kau tak mau mampir eoh?” Teriak Yoo Ra
“Gomawo, aku tak ingin menganggu” Aku
menggeleng dan berjalan kedalam lift
“Kenapa
hati ini begitu perih hanya karena melihat kau berduaan dengan yeoja lain Niel?! Tapi rasanya lebih
perih saat kau bisa tersenyum lepas dan menjadi dirimu bila dengan Yoo Ra, apa
kau menyukainya?! Apa ini juga alasan Yoo Ra mengenal anak-anak Teen Top?! Ah
Icha, kenapa kau harus menyerahkan seluruh hatimu pada namja
yang bahkan baru seminggu kau mengenalnya” Aku menghembuskan nafas panjang
didalam lift
[Author
POV]
TING..
lift terbuka di lantai ground apartement,
Icha keluar bertepatan seorang Namja
berwajah imut memasuki lift diikuti seorang yeoja
imut yang turut mengikuti dengan mimik muka tak berdosa.
“Ricky-ya, mianhae” Ucap yeoja itu
“Andwaeyeo” Ujar namja yang bernama Ricky ketus
“Wae andwaeyeo?!” Lanjut yeoja itu mengelayuti lengan Ricky
Icha
yang melihat kejadian itu terpaku dengan wajah yang masih terlihat sendu. Tanpa
pikir panjang setelah lift tertutup kembali, dia berjalan menuju pintu keluar.
Sebelum benar-benar meninggalkan apartement
ini, Icha kembali terdiam didepan kaca lobby dan memikirkan kejadian tadi,
kejadian yang membuat hatinya lebih retak dan pecah dibanding kaca yang diinjak
ribuan kali. Berkali-kali dia hembuskan nafas panjang, berharap semua kenyataan
ini hanya semu. Semua kejadian ini hanya khayalan, tapi sekeras apapun Icha
berusaha menolak-nya dia sadar bahwa kejadian tadi nyata, sangat nyata. Dan
selimut kelabu hatinyapun nyata, membuat hatinya tak melihat apapun kecuali
cinta pertama konyol yang menjerat terlalu dalam dihatinya.
Dengan
tertunduk, Icha berjalan keluar. Tapi dadanya berdebar merasakan sosok orang
yang telah merebut hatinya. Perlahan Icha menoleh kebelakang, dengan senyum
kecil Icha melihat Niel yang tengah berlari kearahnya.
“Ada
yang salah?” Tanya Niel tersengal-sengal
Icha
menggeleng “Aniyo, memang ada yang
salah?” Ujar Icha berusaha menahan rasanya
“Lantas
kenapa kau buru-buru?” Tanya Niel menyerahkan ID card Icha
“Bagaimana
ini bisa ada padamu?” Icha menatap bingung ID card-nya
“Kau
menjadikannya sebagai pembatas buku” Kata Niel
“Oh
iya, gamsahamnida” Icha membungkuk
“Cheo....
“Hyung” Sahut seseorang sebelum Niel
melanjutkan perkataannya
“Apa
yang kau lakukan disini eoh?!
Bukankah kau seharusnya pergi dengan Yoo Ra noona?”
Ujar namja yang wajahnya menjadi wallpaper handphone Yoo Ra itu yang
kembali membuat hati Icha bertambah perih
“Ya~ aku pasti akan pergi dengan noona galak itu” Ujar Niel
“Noona galak?! Ya dia memang galak” Ujar namja itu mengiyakan ucapan Niel
Matanya
beralih pada sosok yeoja yang berada
disamping Niel, kemudian dia membungkuk kearah Icha
“Annyeonghaseyeo Teen Topue Changjo-imnida” Ujar namja itu
“Icha-imnida” Seru Icha tak bersemangat
“Oh
kau yang bernama Icha-ya?! Yoo Ra noona sering bercerita tentangmu” Ujar
Changjo tersenyum
“Bercerita?”
Icha bingung
“Ne,
Yoo Ra noona bilang kau wakil klub
karate di Seoul University. Akupun mahasiswa disana tapi semester awal” Changjo
merangkul bahu Niel
“Oh
geure?! Kapan-kapan kita mengobrol
lagi Changjo-ya, aku sedang
terburu-buru sekarang” Icha tersenyum kecil dan berlalu meninggalkan Niel &
Changjo yang menatap punggung Icha yang menjauh.
***
“Yeoboseyeo?” Ujar Icha digagang telepon
“Malam
ini? Ne, aku usahakan” Ujar Icha
dengan nada malas
“Ne, aku akan datang Yoo Ra-ya” Icha menaruh telepon pada tempatnya
Icha
menghempaskan punggung ke sofa lembut berwarna merah dan pikirannya melambung
setelah mendapat telepon dari Yoo Ra barusan. Telepon yang menyuruhnya datang
ke apartement Yoo Ra malam ini.
Bahkan hari inipun belum lewat tapi Icha harus menghadapi Niel dan Yoo Ra yang
akan bersamaan. Ya, acara ini adalah dinner
bersama Teen Top.
“Apakah
aku harus datang?” Bisik Icha pelan
***
Ting..
Tong..
[Icha
POV]
Kutekan
bell apartement Yoo Ra. Akhirnya
kuputuskan untuk datang malam ini, kenapa harus kukorbankan jalinan
pertemananku hanya karena Niel yang menyukai Yoo Ra. Aku mungkin yang salah
mengartikan sikap baik Niel terhadapku, walau ini akan menyakitkan tapi aku
harus hadapi ini bukan malah menghindarinya. Aku yang mulai meyukainya sejak
awal jadi aku juga harus mulai melupakannya sejak sekarang.
“Icha-ya annyeonghaseyeo. Kajja” Yoo Ra
menarik tanganku
Aku
berjalan mengikutinya, ekor mataku tertuju pada sosok yang tengah melihat
kearahku. Tolong jangan melihatku seperti itu Niel, kau tahu tatapanmu membuat
hatiku berkembang kembali. Biarkan tujuanku melupakannmu mulus menuju garis
finish tanpa ada penghalang apapun.
“Yeoreubeun, perkenalkan ini Icha-ya. Aku mengundangnya untuk makan malam
bersama kita karena dia seorang Angel”
Yoo Ra menggebu
“Angel?” Aku melihat Yoo Ra tak mengerti
Bagaimana
menjadi Angel, bila mengenal Teen Top
saja baru seminggu yang lalu.
“Jjinjja?! bangapseumnida” Ujar namja imut yang tadi kutemui dilift
bersama dengan yeoja
“Kau
yang tadi kan? Yang mengacuhkan seorang yeoja”
Ujarku padanya
“Yeoja?” tanya namja disampingnya yang terlihat sangat manly dengan topi yang bertuliskan CAP
“Oh
Nam Joo-ya” Ujar namja itu singkat
“Kau
mengacuhkan Nam Joo-ya? Bagaimana
mungkin?” Ujar namja yang duduk tepat
dihadapan Ricky, namja yang sangat
cantik
“Tentu
bisa hyung, aku harus memberinya
pelajaran. Ya~ Yoo Ra noona, cepat
keluarkan makanannya, perutku sudah tidak sabar” Ujar Ricky
“Sabarlah,
L.Joe-ya eodiseo?” Yoo Ra duduk
dihadapan Niel
“Kau
bisa duduk disini, L-Joe hyung akan
datang terlambat” Ujar Niel memintaku duduk disampingnya yang memang belum ada
yang menempati
“L-Joe
hyung terlambat kenapa?” tanya
Changjo yang bersebelahan dengan Yoo Ra
“Dia
ada urusan sebentar dengan Nicole noona”
Ujar Niel
Aku
melirik sedikit kearah Niel, membiarkan hatiku yang terkikis sedikit terobati
dengan melihat wajah manis yang berkharisma itu. Akankah aku sanggup melepaskan
dan melupakanmu Niel-ah?!
“Apakah
minuman ini kau yang membuatnya noona?”
Ujar Changjo menghentikan lamunanku
“Ne, wae?” tanya Yoo Ra singkat
“Manis
sekali seperti wajahmu” ujar Changjo tersenyum
“Noe!” Yoo Ra terbelalak
“Ya~ kau jangan menatapku dengan mata
indahmu seperti itu” Ujar Changjo mengelus mata Yoo Ra
“Changjo-ya” Kata Yoo Ra berusaha menghentikan
Changjo
“Ne, Kenapa hanya satu kata yang keluar
dari bibir seksimu noona. Aku akan
selalu mendengar apa yang kau katakan, gerakan bibirmu sungguh menggoda”
Changjo menatap Yoo Ra
“Ya~ Changjo-ya kau membuatku tak nafsu makan” Sahut Ricky memasukkan sayuran
kemulutnya
“Aigoo Changjo-ya omonganmu membuatku mual” Kata Chunji menenggak air didepannya
“Hyung memang ada yang salah dengan
perkataanku?! Kan semua fakta” Bantah Changjo
“Yang
salah itu otakmu, dewasa sebelum waktunya” Orang disamping Niel yang mengenakan
topi berbicara
“Ya~ CAP hyung bahasamu kasar sekali, noona
tolong aku” Changjo mendekat kearah Yoo Ra
Kualihkan
bola mataku menuju wajah yang tepat duduk disampingku. Terlihat dia tengah
menenggak segelas air dengan mata tak lepas dari wajah Yoo Ra yang berada
dihadapannya. Dengan mata tak berkedip, Niel tetap melihat Yoo Ra yang sudah
terlihat jengah dengan kelakuan Changjo.
“Apa
kau cemburu Niel-ah?” Batinku
Niel
yang mengetahui aku tengah meliriknya menjadi salah tingkah dan meletakkan
sembarang gelas yang berisi air, sehingga membuat air dalam gelas itu tumpah
ruah diatas meja yang membuat keributan kecil dalam dinner kali ini.
“Ya! Anh Daniel apa yang kau lakukan?!
Seru Chunji
“Apa
yang sedang kau perbuat hyung?!”
Ricky kali ini berucap
“Bersihkan
sekarang juga Niel-ah” perintah CAP
“Niel-ah, kalau airnya menyentuh karpet. Mati
kau” Ujar Yoo Ra
Niel
membersihkan meja dengan panik dan wajah memucat karena bisingnya kicauan semua
orang. Kulihat wajah Niel yang tertunduk saat membersihkan meja, entah kenapa
hatiku ikut dibersihkan olehnya. Semua seakan sunyi sekarang. Dan acara
dilanjutkan kembali dengan masih meledek Niel, yang anehnya Niel sama sekali
tidak membalas semua itu.
“Aku
harus pulang, sudah jam segini” Ujarku pada Yoo Ra saat melihat jam yang
menunjukkan pukul 22.00 kst
“Apa
kau yakin Icha-ya? Ini sudah larut
malam, menginaplah” Pinta Yoo Ra
“Mianhae Yoo Ra-ya, eomma pasti akan
mencariku” Ujarku
“Aku
akan mengantarnya” Sahut Niel yang melihat wajah khawatir Yoo Ra
“Ne, kupercayakan Icha-ya Niel-ah” Yoo Ra mengangguk
“Kau
selalu bisa mengandalkanku noona”
Niel bersemangat
***
Dalam
udara malam yang dingin, kumasukkan dalam-dalam hatiku agar tak ikut dingin dan
membeku. Aku berjalan tertunduk dengan berjalan perlahan disamping seorang namja yang mengenalkan mantel berwarna
coklat. Namja yang telah dengan
teganya mengambil hatiku tapi dia telah memberikan hatinya untuk yeoja lain. Angin dingin yang berhembus,
seperti menghempaskanku lebih jauh dari yang dia lakukan pada daun-daun yang
kini tengah berkibar kearahku.
“Niel-ah” Ujarku memecah keheningan malam
masih dengan tertunduk
“Kau
percaya pada cinta pada pandangan pertama?” Tanyaku melihat wajahnya
“Kenapa
kau bertanya seperti itu?” Ujar Niel bingung
“Eopseo, hanya bertanya. Jadi apa kau
percaya?” Tanyaku kembali
Niel
mengangguk “Ne”
“Kau
pernah mengalaminya?” Tanyaku lebih jauh
Lagi-lagi
Niel mengangguk “Ne, pada seorang noona” Ucap Niel dengan senyum yang
mengandung arti
**To Be Continued**
--------------------------------------------------------------------------
Changjo gombal bgt-__- keren thor, lanjut ke next chap:)
BalasHapusmakasih chingu.. udah ada lanjutannya kok bahkan sampe ending :)
Hapus